Senin, 24 Mei 2010

Beda Mikrokontroler dan Mikroprosesor


Beda Mikroprosesor dengan Mikrokontroler (secara sederhana) :

Semua orang pasti tahu komputer. Sekarang kita sedikit bicara lebih dalam tentang komputer, khususnya yang menjadi bagian terpenting, yaitu Central Processing Unit (CPU)nya. Nah, di dalam CPU itu ada yang namanya processor (nama sebenarnya adalah microprocessor) yang menjadi otak dari keseluruhan proses komputer itu sendiri. Biasa orang sering menyebut, Pentium IV, Dual Core, AMD, dll.

Nah, kalo mikroprosesor adalah otak dari CPU komputer, terus kalo Mikrokontroler itu barang apaan sih? Dan gunanya buat apa? Apa Mikrokontroler cuman nama lain dari mikroprosesor juga?

Berikut gambarannya :

microprocessor --> unit pengolah logika dan aritmatika

microcontroller --> micro-computer --> microprocessor + memory + I/O device + peripherals lainnya.

Jadi dalam microcontroller itu pasti mengandung microprocessor.


Gunanya? Coba sebut satu barang elektronik jaman sekarang, hampir dapat dipastikan mengandung microcontroller!

disarikan dari :
http://www.forumsains.com/mikrokontroler-dan-robotika/beda-mikroprosesor-dengan-mikrokontroler/

by M.Amin / 07020609

Senin, 26 April 2010

Resistor

Resistor adalah komponen elektrik yang berfungsi memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Setiap benda adalah resistor karena pada dasarnya tiap benda memberikan hambatan listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karateristik hambatan terhadap suhu panas.

Beberapa jenis resistor antara lain:
Resistor variabel: yaitu jenis resistor yang dapat diubah –ubah nilai hambatannya. Perubahan nilai resistansi akan berpengarus pada arus yang melewati rangkaian kapasitor tersebut. Contohnya adalah pada pengatur volume pada radio atau tape.
Resistor Termostat: adalah resistor yang nilai resistansinya berubah sesuai dengan perubahan suhu lingkungan. Ada dua jenis thermistor yaitu NTC (negative temperature coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient). Resistansi NTC mengecil keika suhu ruangan meningkat. Resistansi PTC meningkat ketika suhu ruangan meningkat. Termostat banyak dipakai sebagai sensor suhu penggerak kipas pada komputer, termometer listrik, seterika listrik, dan AC. Thermistor terbuat dari bahan semikonduktor seperti nikel oksida, mangan oksida yang mampu melepaskan banyak muatan seiring dengan meningkatnya energi panas.
LDR (ligh dependent resistor): yaitu jenis resistor yang nilai resistansinya berubah sejalan dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadium sulfida. Dengan bahan ini energi yang diserap dari cahaya banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.

Resistansi
Resistor memiliki besaran yaitu resistansi. Resistansi didefinisikan sebagai rasio dari Volt (V) dan kuat arus (I), yang dihasilkan tegangan. Atau secara matematis
R = V/I

Bentuk Resistor
Bentuk resistor secara umum adalah silinder tabung dengan dua kaki. Pada badan tabung terdapat gelang dengan kode warna tertentu. Kode warna tersebut digunakan untuk mengetahui ukuran resistansi dari resistor tersebut. Beriku tabel nilai hambatan dari tiap-tiap warna.




Posting By Syuriansyah

PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Fungsi fisikal

Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
[sunting] Emisi cahaya

Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat.
LED dalam aplikasi sebagai alat penerangan lampu langit-langit
[sunting] Polarisasi

Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.

Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.
[sunting] Tegangan maju

Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju.

Tegangan yang diperlukan sebuah dioda untuk dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf).
[sunting] Sirkuit LED

Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi seri maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi. Namun bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan menjadi jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini.

Menyusun LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit karena tiap LED mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda. Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan oleh sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka beberapa LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju relatif rendah.

Pada umumnya, LED yang ingin disusun secara seri harus mempunyai tegangan maju yang sama atau paling tidak tak berbeda jauh supaya rangkaian LED ini dapat bekerja secara baik.
[sunting] Substrat LED

Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dan merah dibuat dengan gallium arsenide. Perkembagan dalam ilmu material telah memungkinkan produksi alat dengan panjang gelombang yang lebih pendek, menghasilkan cahaya dengan warna bervariasi.

LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi, menghasilkan warna sebagai berikut:

* aluminium gallium arsenide (AlGaAs) - merah dan inframerah
* gallium aluminium phosphide - hijau
* gallium arsenide/phosphide (GaAsP) - merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* gallium nitride (GaN) - hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* gallium phosphide (GaP) - merah, kuning, dan hijau
* zinc selenide (ZnSe) - biru
* indium gallium nitride (InGaN) - hijau kebiruan dan biru
* indium gallium aluminium phosphide - oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* silicon carbide (SiC) - biru
* diamond (C) - ultraviolet
* silicon (Si) - biru (dalam pengembangan)
* sapphire (Al2O3) - biru

[sunting] LED biru dan putih
Sebuah GaN LED ultraviolet

LED biru pertama yang dapat mencapai keterangan komersial menggunakan substrat galium nitrida yang ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang. LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.

LED dengan cahaya putih sekarang ini mayoritas dibuat dengan cara melapisi substrat galium nitrida (GaN) dengan fosfor kuning. Karena warna kuning merangsang penerima warna merah dan hijau di mata manusia, kombinasi antara warna kuning dari fosfor dan warna biru dari substrat akan memberikan kesan warna putih bagi mata manusia.

LED putih juga dapat dibuat dengan cara melapisi fosfor biru, merah dan hijau di substrat ultraviolet dekat yang lebih kurang sama dengan cara kerja lampu fluoresen.

Metode terbaru untuk menciptakan cahaya putih dari LED adalah dengan tidak menggunakan fosfor sama sekali melainkan menggunakan substrat seng selenida yang dapat memancarkan cahaya biru dari area aktif dan cahaya kuning dari substrat itu sendiri.

Posting By Syuriansyah
Menguji Modul AVR ATmega 8535 dan Extreme Burner ISP Downloader

Setting tipe chip dan clok (crystal) yang digunakan. Lihat pada modul AVR yang dipakai berapa frekuensi crystal yang terpasang. Kemudian atur agar Port B menjadi output dengan pullup logika adalah satu (aktif low), karena port ini akan digunakan sebagai indikator dari output yang diberikan ke Driver L298 melalui port C.
Kemudian atur juga port C sebagai output dengan kondisi defaultnya adalah nol. Hal ini karena data yang diberikan ke IC L298N sebagai driver motor adalah aktif High (logika satu aktif). Kemudian atur pula Port D sebagai input yang nantinya digunakan sebagai masukan dari Sensor garis.
Kemudian Generate and save
simpanlah dengan nama file yang sama untuk ketiga file yang digenerate dan disimpan secara otomatis di folder c:\cvarveval\bin (atau dimana anda menginstal programnya)
Selanjutnya edit program yang digenerate sehingga menjadi seperti berikut ini
/*===================================
#include
#include
// Declare your global variables here
void main(void)
{
PORTA=0×00;
DDRA=0×00;
PORTB=0xFF; //FF=1111 1111
DDRB=0xFF; //Sebagai output
PORTC=0×00; //00=0000 0000
DDRC=0xFF; //Sebagai output
PORTD=0xFF; ////FF=1111 1111
DDRD=0×00; //Sebagai input
while (1)
{
PORTC=0×05; // data=0000 0101 = data maju atau mundur
PORTB=0×05; // indikator
delay_ms(500);
PORTC=0x0A; // data=0000 1010 = data maju atau mundur
PORTB=0x0A; // indikator
delay_ms(500);
};
}
/*========================================

Posting By Syuriansyah

Rabu, 21 April 2010

Dasar Teori Mikrokontroler AVR

Dasar Teori Mikrokontroler AVR

AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus
clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan
mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga
mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program
untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. Chip AVR yang
digunakan untuk praktikum adalah ATmega8535.

ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC yang
ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535
mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk
mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses.

Beberapa keistimewaan dari AVR ATmega8535 antara lain:

Advanced RISC Architecture
130 Powerful Instructions – Most Single Clock Cycle Execution
32 x 8 General Purpose Working Registers
Fully Static Operation
Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz
On-chip 2-cycle Multiplier
Nonvolatile Program and Data Memories
8K Bytes of In-System Self-Programmable Flash
Endurance: 10,000 Write/Erase Cycles
Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits
In-System Programming by On-chip Boot Program
True Read-While-Write Operation
512 Bytes EEPROM
Endurance: 100,000 Write/Erase Cycles
512 Bytes Internal SRAM
Programming Lock for Software Security
Peripheral Features
Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare Modes
One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare Mode, and
Capture Mode
Real Time Counter with Separate Oscillator
Four PWM Channels
8-channel, 10-bit ADC
8 Single-ended Channels
7 Differential Channels for TQFP Package Only
2 Differential Channels with Programmable Gain at 1x, 10x, or 200x
for TQFP Package Only
Byte-oriented Two-wire Serial Interface
Programmable Serial USART
Master/Slave SPI Serial Interface
Programmable Watchdog Timer with Separate On-chip Oscillator
On-chip Analog Comparator
Special Microcontroller Features
Power-on Reset and Programmable Brown-out Detection
Internal Calibrated RC Oscillator
External and Internal Interrupt Sources


Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down,
Standby and Extended Standby
I/O and Packages
32 Programmable I/O Lines
40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and 44-pad MLF
Operating Voltages
2.7 - 5.5V for ATmega8535L
4.5 - 5.5V for ATmega8535
Speed Grades
0 - 8 MHz for ATmega8535L
0 - 16 MHz for ATmega8535

Pin-pin pada ATmega8535 dengan kemasan 40-pin DIP (dual in-line package).

Guna memaksimalkan performa dan paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard
(dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data). Arsitektur CPU dari AVR
ditunjukkan oleh gambar 2. Instruksi pada memori program dieksekusi dengan pipelining
single level. Selagi sebuah instruksi sedang dikerjakan, instruksi berikutnya diambil dari
memori program.

post by rahmadi 07020612

instruksi logika pada bahasa assembly post by rachmadi 07020612

instruksi logika pada bahasa assembly

Operasi Logika OR
ORG 8500H
LD E,10H
LD HL,8550H
LD A,(HL)
BALIK : OUT (0FDH),A
IN A,(0FCH)
OR (HL)
CALL 0106H
JP BALIK

Operasi Logika AND
ORG 8600H
LD E,10H
LD HL,8650H
LD A,(HL)
BALIK : OUT (0FDH),A
IN A,(0FCH)
AND (HL)
CALL 0106H
JP BALIK


Operasi Logika XOR
ORG 8700H
LD E,10H
LD HL,8750H
LD A,(HL)
BALIK : OUT (0FDH),A
IN A,(0FCH)
XOR (HL)
CALL 0106H
JP BALIK

post by rachmadi 07020612

Rabu, 14 April 2010


The L298N ia a high-voltage, high-current dual full-bridge driver designed to accept TTL logic levels such as those from a PIC, BASIC Stamp, or similar microcontroller and drive inductive loads like motors (DC and stepper), relays, and solenoids. Also features current sensing outputs for each half of the bridge to detect current draw.Features Include :
Oprating Voltages up to 46 V
Total DC current up to 4 A
Overtemperature Protection
High noise immunity
Large heatsink tab
Pin Outs


By HERLINA 310107020766